Selamat Menikah
Dalam sebuah kisah yang
berhubungan dengan orang lain, akhir suatu kisah bisa menjadi awal untuk orang
lain. Dalam tulisan ini akan kutuangkan segenap perasaanku memikirkan sahabat
yang sudah memulai tahap kehidupan barunya. Untuk Asriyah semoga saja tulisan
ini bisa tersebar di seluruh penjuru tanah air dan sampai ke kota sekarang kau
tinggal.
Waktu begitu cepat berlalu. Tanpa
sadar aku merasa sepi dan semakin mengkhawatirkan masa depan. Impian terasa
tidak selaras dengan kondisi saat ini. Berulang kali aku membulatkan tekad
untuk menulis dan pada akhirnya menyerah. Hingga umurku 20 tahun dan aku masih
harus memilah apa yang harus aku lakukan, sudah banyak waktu yang terbuang. Aku
tidak menyesal telah meninggalkan hal-hal yang tidak aku sukai. Yang aku sesali
adalah aku selalu menunda impianku dengan alasan mencari kegiatan lain. Pada
akhirnya tidak ada yang bisa kulakukan selain menulis.
Aku tahu menjadi penulis tidak
semudah yang aku bayangkan. Tapi sungguh ini adalah satu-satunya hal yang mampu
aku lakukan saat ini. Setelah aku menyerah dengan semua kegiatan yang pernah
aku lakukan, hanya inilah tempat kembali yang bisa aku tuju. Menulis seperti
kembali ke rumah, bagiku. Setelah lelah dengan kegagalan hidup di luar sana,
pada akhirnya menulis adalah hal terakhir yang aku punya.
Cukup memalukan karena aku tidak
cakap untuk bertutur langsung kepada sang sahabat karena terlalu malu
mengungkapkan. Sudah 15 tahun aku bersamanya, melewati banyak hal. Seperti
sudah terikat satu sama lain, mengingat berbagai hal tentangmu cukup membuat
genangan air mata tanpa sadar jatuh. Kini kita sudah tumbuh menjadi orang dewasa.
Setelah semua waktu yang penuh kenangan tersebut, saatnya mengucapkan selamat
tinggal. Terimakasih telah lahir menjadi sahabat dan menjadi teladan selama aku
tumbuh, untuk selalu mendukung apa yang aku lakukan, untuk pelukan yang
meluruhkan segala beban, dan pilihanmu untuk tetap tinggal.
Selamat menikah.
Komentar
Posting Komentar