Aku Melupa
Dulu ketika aku menggurat senyum di bibir saat memandangmu, duniaku berhenti. Hanya keindahan yang ketemukan di dalamnya. Kurasakan keindahan itu hingga jauh ke sana, ke dalam relung hati. Bersemayam hingga beberapa saat, menyejukkan asa yang haus kedamaian. Mungkin saja kau diturunkan ke dunia untuk menebar hal hal indah dengan perangaimu yang meneguhkan perasaan. Mungkin juga aku salah satu manusia yang ditakdirkan untuk sembunyi sembunyi menatapmu, dengan tergesa melihat ke arah lain saat hampir ketahuan. Tak apa, aku tetap menyukainya walaupun terlihat seperti seorang pengecut. Dulu ketika aku diam diam memperhatikan langkah kakimu, aku merasa hanya ada kita yang berjalan bersisihan sambil bercengkerama serta mengurai tawa. Membahas cuaca hari itu yang sebenarnya kurang indah, namun bersamamu sudah cukup untuk mengubah cuaca paling buruk sekalipun. Menenangkan. Kemudian dengan perlahan kita berdua semakin ber usia. Dunia yang kita pijak tak sama lagi. Hati ini tak s